Morotai, beritadetik.id – Proses pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Ngele-Ngele, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar), Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, diwarnai aksi unjuk rasa, Senin (17/1/2022).
Aksi ratusan warga yang berlangsung di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), DPMD dan serta Kantor Bupati Morotai, sekira pukul 10.00 WIT, pendemo menuding adanya dugaan campur tangan Bupati Beny Laos dalam pemilihan hingga terjadi pemilihan ulang.
“Dari 13 desa yang melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkade), salah satunya di desa Ngele-ngele. Dan untuk hasil Pilkades di Desa Ngele-Ngele dimenangkan Cakades Fajri Ahmad nomor urut 03 dengan jumlah 132 suara,”kata Koorlap Aksi, Sibli Sawal.
Dijelaskan, meski dalam proses pemilihan ini telah selesai, namun salah satu peserta Calon Kepala Desa nomor urut 2, Firdaus Sibua yang hanya mendapat 127 suara mengadu ke Bupati Beny Laos dan akhirnya di lakukan pemilihan ulang.
Fatalnya, pemilihan ulang tersebut dilaksanakan di waktu malam hari, tepatnya sekira pukul 03:10 WIT rapat siang.
“Saat pemilihan ulang di waktu tengah malam itu, ada tercatat 14 orang yang tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) bahkan tidak berdomisili di Ngele-Ngele, namun diduga dimobilisasi untuk mencoblos Cakades nomor urut 2 Firdaus Sibua,”ungkap Sibli.
Pendemo menduga ada persekongkolan yang dibangun oleh Panitia Pilkades di Ngele-Ngele dengan Cakades Nomor urut 2 untuk melakukan kecurangan secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM).
“Kami tegaskan bahwa pemilihan ulang Pilkades di Desa Ngele-Ngele cacat secara prosedural dan tidak dapat diterima oleh warga masyarakat,”tandasnya.(ul/red).