Eksploitasi Gunung Merah Bobong Makin “Gila”, Tak Sadar Penyebab Genangan Air di Ibukota Taliabu

Aktifitas pengerukan material di gunung merah Bobong yang dilakukan pada Rabu, 18 Agustus 2021.|| Foto : (mri/beritadetik.id).

Bobong | B-detik.id — Meski dampak galian C di belakang Desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat selama ini sering menutup ruas jalan dalam wilayah setempat ketika tiba musim hujan, ternyata hal itu tidak membuat sadar sejumlah pihak di wilayah setempat.

Pantauan reporter beritadetik.id pada Kamis (18/8) kemarin, tampak terlihat beberapa unit alat berat makin liar dalam mengeruk material tanah untuk kepentingan penimbunan sejumlah proyek pemerintah di wilayah tersebut.

Para pengambil material hasil Galian C di Kota Bobong ini pun berdalil bahwa aktifitas pengerukan material di gunung merah ini dilakukan karena atas permintaan pemilik lahan.

Bacaan Lainnya

“Kami ambil material tanah di Gunung Merah, belakang Desa Bobong ini karena pemilik lahan meminta bantuan untuk melakukan penggalian untuk kepentingan pembangunan rumah,”kata Roki, salah seorang pekerja di lokasi Galian C setempat kepada beritadetik.id.

Penambang ini mengaku dirinya selama ini tidak ditegur atau dilarang untuk mengambil timbunan di lokasi gunung merah kota Bobong tersebut. “Yang pasti saya ambil material ini karena perintah oleh pemilik lahan,”ungkap Riko.

Terpisah Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulau Taliabu Amin Ata menjelaskan, kegiatan galian di Gunung Merah belakang kampung Bobong tersebut selama ini memicu terjadinya luapan air diikuti material hasil galian menutup beberapa titik ruas jalan dalam Kota Bobong.

“Luapan air hujan yang membawa material tanah hingga menutup sejumlah titik ruas jalan di Bobong selama ini, salah satunya adalah dampak dari aktifitas penggalian ini,”jelas Ata.

Sekretaris DPD KNPI Pulau Taliabu itu menambahkan, dari hasil analisanya bahwa ada beberapa titik sumber air yang meresahkan seperti Dusun Salenga. Penyebabnya adalah bukan saluran yang tidak ada, namun karena saluran yang terpenuhi dengan material pasir karena akibat dari pengerukan  atau galian ini,”tandasnya.(mri/red).

Peliput : Mohri
Editor : Darmawan Jufri

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *