Beritadetik.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, Firdaus Samad, menyatakan bahwa upaya pencarian korban hanyut di sungai Desa Cempaka masih intensif dilakukan.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI-POLRI, Pemerintah Desa, serta masyarakat setempat terus melakukan penyisiran dari area muara sungai hingga ke perairan laut.
Firdaus menjelaskan bahwa pencarian akan kembali dilanjutkan pada esok hari mengingat keterbatasan peralatan dan kondisi cuaca yang tidak mendukung untuk pencarian malam.
“Besok kembali dilakukan pencarian, karena pencarian malam alat kita terbatas dan cuaca juga tidak memungkinkan pencarian malam. Takutnya resiko untuk warga dan tim yang mencari,” ungkap Firdaus kepada beritadetik.id, Sabtu (26/4/2025).
Lebih lanjut, Firdaus mengungkapkan bahwa sebelum operasi pencarian dilakukan, timnya telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
“Kan ada saksi yang malam itu sempat melihat seperti ada orang yang hanyut. Tapi karena belum ada informasi tidak ada yang curiga kalau itu korban,” jelasnya.
Informasi mengenai adanya korban hanyut baru beredar setelah pihaknya mendengar ada penemuan jenazah istri korban, Destrince Menanti (54 tahun).
Hingga saat ini, keberadaan Armeng Rajab, suami dari Destrince, masih belum diketahui.
“Untuk korban sampai sekarang belum ada tanda-tanda, tetapi dalam pencarian kami terbagi dalam dua tim,” ujar Firdaus.
Tim pertama menggunakan perahu karet menyisir dari muara ke arah laut, bergerak dari selatan ke timur. Sementara itu, tim gabungan bersama masyarakat menyisir area sungai dari celah-celah sungai hingga ke lokasi kejadian awal.
“Namu untuk di tengah sungai kami tidak berani turun karena cuaca tiba-tiba ekstrem dan air di sungai juga keruh dan arusnya masih deras, jadi pencarian hanya di pinggiran sungai,” bebernya, menggambarkan tantangan yang dihadapi tim di lapangan.
Firdaus menambahkan bahwa timnya akan terus melakukan pemantauan di lokasi dan melanjutkan pencarian.
“Seperti sebelum sebelumnya jika kejadian, karena satu sampai dua hari mayat masih tenggelam, biasa mengapung di sekitar tiga hari, jadi kami tetap melakukan pencairan terus,” pungkasnya.(ul)
Editor: M. Bahru Kurung