Beritadetik.id – Puluhan aktifis mahasiswa menamakan diri Front Solidaritas Eksekusi Kekerasan Seksual (SEKS) menggelar aksi unjuk rasa di halaman kampus Universitas Halmahera (Uniera) Halut, Senin (17/10).
Aksi ini untuk menuntut pihak Yayasan Uniera untuk memecat oknum dosen yang diduga mencabuli seorang mahasiswi di kampus setempat pada beberapa waktu lalu.
Pasalnya, oknum yang juga sebagai tenaga pengajar atau dosen di fakultas teologi di Uniera telah mencabuli lebih dari satu korban.
Informasi yang dihimpun beritadetik.id, enam mahasiswi yang menjadi korban kekerasan seksual di kampus tersebut ikut dibeberkan massa aksi.
“Oknum dosen tersebut diduga mencabuli satu persatu mahasiswi secara bergiliran. Korbannya sebanyak 5 orang,”ungkap Jeremi, peserta aksi.
Selain Jeremi, Rian peserta aksi lainnya juga meminta agar pihak Uniera sesegera menindak tegas oknum dosen tersebut.
Mereka membeberkan bahwa pelaku adalah Dosen Teologi di Uniera Halmahera Utara.
“Jika tidak ada langkah pemecatan, maka marwa fakultas teologi maupun kampus Uniera akan tercoreng,”imbuhnya.
Diketahui, kasus tersebut sudah ditindaklanjuti oleh pihak yayasan berdasarkan Surat Keputusan dengan Nomor : 081 /Ypkh-10/kptsn/2023), Tentang Pemberhentian Dosen Tetap.
Pihak Sinode Bapak Pdt. Anton Ngarbingan mengatakan soal masalah ini dikembalikan kepada pihak yayasan.
“Karena berkaitan dengan pemecatan dosen, jadi itu lewat yayasan, dan ada prosedurnya,”terangnya.
Sementara Ketua Yayasan, Jener Syamsia saat dikonfirmasi wartawan belum memberikan respon hingga berita ini ditayangkan.(tim/red).