Viral! Kadis Perindag Ternate Usir Pedagang Asal Tobelo, Muhlis : Saya Minta Maaf

Kadisperindag Ternate Muhlis Djumadi saat ngamuk-ngamuk kepada para pedagang di belakang Jatiland Mall Ternate, Minggu 28 Mei 2023.(Istimewa).
Kadisperindag Ternate Muhlis Djumadi saat ngamuk-ngamuk kepada para pedagang di belakang Jatiland Mall Ternate, Minggu 28 Mei 2023.(Istimewa).

Beritadetik.id – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate Muhlis Djumadil mendadak viral di media sosial.

Pasalnya, sebuah potongan video berdurasi 15 detik memperlihatkan Kadisperindag Ternate ngamuk-ngamuk kepada para pedagang, Minggu (28/5/2023).

Dalam video yang viral, tampak Muhlis mengeluarkan sejumlah pernyataan yang dinilai rasis.

Bacaan Lainnya

Ia diketahui melarang para pedagang yang tidak ber-KTP Ternate agar tidak berjualan di Pasar Gamalama, tepatnya di belakang Jatiland Mall Kota Ternate.

Dia menyebut, pedagang wajib tinggal di Ternate kemudian yang tidak mempunyai KTP Ternate maka segera berjualan di daerah masing-masing.

“Pedagang di sini wajib tinggal di sini, kalau tara (tidak) punya KTP di sini tapi KTP Tobelo wajib tinggal di sini (pasar),”ujarnya.

Muhlis juga sempat mengeluarkan kata-kata yang terkesan mengusir para pedagang dari luar Ternate.

“Jika tidak tinggal di sini dan cuma datang pigi (pergi) lebih baik pigi bajual (jualan) di kampung,”sambung Muhlis, dalam video yang viral itu.

Tong pe pasar ini cukup di sini kabawa (28/5/2023 kami punya pasar hanya di areal dalam pasar saja),” sambung dia dalam video sembari menunjuk ke bangunan pasar.

Baca Juga :

Viral Usai Ancam Pedagang, Wali Kota Copot Kadis Perindag Ternate

Di tempat terpisah, Kepala Disperindag Kota Ternate melakukan konferensi pers mengklarifikasi video viral yang beredar di media sosial.

Muchlis menyampaikan dirinya tidak mempunyai tujuan buruk terkait dengan salah satu suku yakni Tobelo sebagaimana video yang tersebar.

“Saya sampaikan itu bukan hanya suku Tobelo,  tapi semua. Kalaupun ada saya sampaikan bilang Tobelo mungkin hanya potongan,”ucapnya, Minggu (28/5/2023).

Dikatakan, pihaknya ingin menata pasar, sehingga sudah tidak diizinkan para pedagang untuk berjualan di jalanan.

Hal yang sama juga terjadi di belakang Mall Ternate bahwa tidak diperbolehkan berjualan di bahu jalan.

“Sekarang ini sudah tidak bisa berjualan di jalan. Ini imbasnya karena pedagang berjualan di belakang Mall, karena di situ jadi pusat kawasan kuliner.” Ungkap Muchlis.

Meski begitu, ia meminta kepada pihak-pihak yang sudah tersinggung. Di mana, kata dia, dirinya tidak punya niat buruk untuk melakukan kepada salah satu suku.

“Saya meminta permohonan maaf, saya tidak punya niat untuk mendiskriminasi, niat saya untuk menata pasar,”tutup kadis.(ian/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *