MOROTAI, Beritadetik.id – Minyak goreng bersubsidi (minyak kita) yang diberangkatkan Mendagri RI Zulkifli Hasan pada September 2022 lalu dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kini talah tiba di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, 10 Oktober 2022.
Kedatangan 30 kontainer minyak kita disambut langsung oleh Pj Bupati Muhammad Umar Ali didampingi Plt Sekda Revi Dara, Kadis Perindagkop Nasrun Mahasari dan Distributor Utama Denny Lauyanto, di Pelabuhan Laut HMS Lastori Daruba sore tadi.
Pemerintah Morotai apresiasi atas kerja sama yang baik, kepada Denny Lauyanto karena telah bersinergi dengan Pemerintah setempat untuk mendatangkan minyak goreng bersubsidi dalam jumlah yang banyak, sehingga masyarakat tidak kwatir akan terjadi kelangkaan minyak goreng.
Pj Bupati M Umar Ali menyampaikan, kerja sama ini terus dipelihara, demi menjaga stok minyak goreng bersubsidi itu tetap tersedia dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat.
Pj Bupati juga terus meggawasi Perindagkop, agar selalu meningkatkan pengawasan, sehingga keberadaan minyak subsidi tidak salah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab sengaja mengacaukan harga pasar.
“Ingat minyak goreng bersubsidi ini hanya dijual oleh distributor dan pengecer resmi. Bila kedapatan diluar itu maka, Pemerintah akan menindak tegas, karena minyak subsidi manfaatnya harus benar-benar dinikmati langsung oleh masyarakat,”tukasnya.
Sementara untuk pengecer minyak goreng subsidi, seperti di Kecamatan Morotai Utara dan Morotai Jaya yang keluhkan soal biaya transportasi saat ambil minyak di Daruba, bisa datang ke Dinas Perindagkop untuk dibicarakan lalu diputuskan harga jualnya yang tidak memberatkan warga.
Disisi lain distributor sembako, Denny Lauyanto menjelaskan, rincian total minyak goreng bersubsidi yang diadakan ini sebanyak 30 kontainer atau 600 ton.
“Kerjasama saya dengan Pemerintah Daerah telah berhasil mendatangkan minyak goreng bersubsidi. Dalam 1 kontainer terdapat 20 ton, sehingga total 600 ton minyak kita,”ungkapnya.
Dikatakan, penjualan minyak goreng bersubsidi sebelumnya dibatasi jumlah yang dibeli masyarakat.
“Namun kali ini bebas, terserah masyarakat beli berapa banyak untuk digunakan bukan diperjualbelikan kembali,”tutup pengusaha nomor satu di Morotai, Danny Lauyanto.
Diketahui, harga jualnya yang terjangkau saat ini masih tetap Rp14 ribu perliter. (red).
Editor: M. Bahrul Kurung