Jakarta, beritadetik.id – Puluhan Mahasiswa dan Pemuda Maluku Utara (Malut) yang tergabung dalam Gerakan Save Bati (GSB) gelar aksi di depan kantor Kementerian ESDM dan Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin, (22/8/2022).
Kordinator aksi Maluku Utara Arshyil Made kepada beritdetik.id lewat Via WhatsApp mengatakan, aksi tersebut bagian dari tindak lanjut dari gerakan save bati yang terjadi di Kabupaten, Seram Bagian Timur (SBT).
“Adapun aksi serentak ini untuk mengawal aspirasi masyarakat adat di tanah Barakat Ukar Bati, Kecamatan Kian Darat, Provinsi Maluku,”ucap Made.
Dia menegaskan poin tuntutan dalam aksi ini adalah mmenolak aktivitas PT. Balam Energi dan PT. BGP Indonesia.
“Perusahaan ini mendapat penolakan namun tetap beroperasi di wilayah tanah adat bati,”ungkap dia.
Lanjut dia, gerakan serta sikap masyarakat ini adalah bentuk kesatuan masyarakat hukum adat untuk mempertahankan hukum konstitusionalnya.
Tuntutan :
1. Gerakan save bati desak PT. balam Energi Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospekting (BGP) dalam kurung 1× 24 jam segera angkat kaki dari gunung bati.
2. Gerakan save bati mendesak Bupati dan wakil Bupati untuk segera menghentikan aktivitas PT. Balam Energi Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospekting (BGP) di Tanah Bati.
3. Gerakan save bati mendesak gubernur Maluku dan DPRD Provinsi Maluku pimpinan anggota DPRD dan Bupati SBT, untuk segera memanggil dan menghentikan aktivitas PT. balam Energi Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospekting (BGP) di tanah Bati.
4. Mendesak kementerian ESDM dan presiden Jokowi segera memanggil dan cabut izin operasi balam Energi Limited dan PT. Bureau Geophysical Prospekting (BGP) di tanah Bati.(ono/red).