Beritadetik.id – Pelayanan Bank Negara Indonesia (BNI) di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dikeluhkan nasabah karena dikabarkan tidak berjalan normal selama sebulan lebih, terhitung sejak sekitar bulan September hingga Oktober 2025.
Salah satu indikasi ketidaknormalan layanan ini terlihat dari ditariknya sejumlah fasilitas, termasuk mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI di lokasi vital.
Hasil pantauan media di lapangan pada Selasa (21/10/2025), mesin ATM BNI yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Pulau Morotai telah dicabut.
Pihak RSUD Morotai membenarkan hal tersebut. Saat ditemui, salah satu staf rumah sakit berinisial RL mengatakan pencabutan mesin ATM BNI di lokasi itu sudah berlangsung lama.
“Saat mereka cabut mesin ATM itu belum lama sekitar satu bulan lebih, bukan hanya di sini yang mereka cabut. Ternyata di beberapa kecamatan juga mereka cabut,” ungkap RL.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat, khususnya pasien dan staf rumah sakit yang kesulitan mengakses layanan tarik tunai.
“Makanya sekarang kan banyak yang mengeluh, pasien termasuk orang di rumah sakit karena tidak ada mesin ATM di sini,” jelas RL.
Ia menduga pencabutan ATM dan pelayanan yang terganggu ini berkaitan dengan berakhirnya kerja sama antara Bank BNI dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Menurut RL, kemungkinan besar Bank BNI telah menjalin kerja sama pada masa kepemimpinan mantan Bupati Benny Laos, namun kini kerja sama tersebut telah berakhir.
“Sekarang akses gaji sudah dialihkan ke Bank BRI, kemungkinan Bank BNI sudah tidak bekerja sama, bisa jadi begitu,” bebernya.
Terkait persoalan ini, pihak Bank BNI Unit Morotai yang dikonfirmasi menolak untuk memberikan tanggapan. Security BNI Unit Morotai menyarankan agar wartawan menanyakan langsung perihal tersebut kepada kantor cabang BNI yang lebih berwenang.(*)