Beritadetik.id – Rusdiana warga Desa Lokulamo Lelilef, dibacok di bagian lehernya oleh suaminya sendiri La Uli.
Menurut penuturan Joko, warga Lelilef, pertengkaran pasutri ini bermula dari tekanan ekonomi yang tak tertahankan.
“Pak La Uli dan Ibu Rusdiana bertengkar itu karena masalah kebutuhan ekonomi dalam rumah tangga,”ungkapnya.
Aksi nekat sang suami diduga dipicu oleh stres akibat kesulitan ekonomi yang membelit.
Ironisnya, kehidupan masyarakat Lokulamo-Lelilef sebelum kehadiran PT. IWIP terbilang harmonis.
“Karena sebelumnya masyarakat Weda Tengah terutama Desa Lokulamo, Lelilef dan Lelilef Sawai masih aktif berkebun. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari semua terjawab karena hasil perkebunan, meski hidup sederhana,” jelas Joko.
Namun, sejak kehadiran IWIP, kasus KDRT justru melonjak, didominasi faktor ekonomi dan perselingkuhan.
Kronologi kejadian yang tercatat dalam laporan polisi mengungkapkan, peristiwa nahas itu terjadi di rumah pasutri, tepatnya di pertigaan jalan trans Kobe, Desa Lokulamo, pada Sabtu (15/3/2025) pukul 09.30 WIT.
Pertengkaran yang semakin menjadi-jadi berujung pada aksi pembacokan oleh sang suami.
“Pertengkaran semakin panas, hingga suaminya bertindak mengambil benda sajam berupa pisau langsung menyerang sang istrinya. Akibat aksi itu bagian leher korban alami luka, pergelangan tangan serta jari tangan kiri,” ungkap saksi mata, Randi (22).
Randi, yang juga karyawan IWIP, menambahkan bahwa pelaku terlihat stres karena sudah dua bulan menganggur setelah pulang dari Baubau.
“Pelaku sempat mengatakan akan membawa sang istrinya ke Puskesmas sebelum keluar dari kamar,” ujarnya.
Warga yang mengetahui kejadian ini segera membawa korban ke Puskesmas Lelilef, sementara saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Weda Tengah.
Kapolsek Weda Tengah, A. R. Jauhari, menyatakan bahwa pelaku telah ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami masih mendalami motif pelaku dan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini,” tegasnya.
Dugaan sementara, pelaku mengalami tekanan emosional dan stres. Korban saat ini masih dalam perawatan intensif di Puskesmas.
Warga setempat berharap pihak berwenang memberikan perhatian serius agar kasus KDRT dapat dicegah sejak dini.
Kasat Reskrim Polres Halmahera Tengah, IPTU Bondan Manikutomo, menambahkan bahwa pihaknya masih dalam proses penyelidikan untuk melengkapi berkas perkara.(wan/red)