Pembangunan Gedung Rektorat Unipas Morotai Nyaris Roboh

Pembangunan Gedung Rektorat Unipas Morotai Nyaris Roboh, (ul/beritadetik.id).
Pembangunan Gedung Rektorat Unipas Morotai Nyaris Roboh, (ul/beritadetik.id).

MOROTAI, Beritadetik.id – Pembangunan Gedung Rektorat Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morota, di wilayah lemonade baru-baru ini belum lama dibangun nyaris roboh, Senin 3 Oktober 2022.

CV. Morojaya Sentosa Abadi yang melaksanakan pembangunam Gedung Rektorat Unipas dengan nomor kontrak, 600.02/CK/SP.GU/DPUPR-PM/IV/2022.

Dimulai sejak, 07 April 2022. Nilai kontrak; Rp. 5.713.785.000,- mengunakan Dana Alokasi Umum (DAU), dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender.

Bacaan Lainnya

Diketahui, robohnya bangunan tersebut tidak ada korban jiwa, hanya saja terdapat satu orang pekerja mengalami cedera di bagian kaki kanan akibat terkena alat pengecoran.

“Para pekerja sedang melakukan separuh dari pekerjaan pengecoran, tiba-tiba lantai teras Gedung Rektorat roboh,”ucap Dandi salah satu mahasiswa Teknik Sipil yang melakukan KP di lokasi tersebut.

Dandi juga menjelaskan, kerugian matrial yang sempat terhitung semen 80 sak batu krikil 24 kubik dan pasir 25 kubik.

“Mesti diteliti terlebih dahulu oleh pihak Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan, Pengawasan dan PPK serta Direksi dari instansi terkait sebelum pekerjaan itu dilakukan,”ungkap Dandi.

Tak hanya itu, penggunaan material kususnya untuk agregasi kasar atau batu pecah juga tidak memenuhi spesifikasi lantaran mencampur batu pecah tidak sesuai standar.

Hal ini sempat diduga sengaja dilakukan oleh pihak kontraktor dengan tujuan untuk mengurangi biaya material.

Sesuai bahaya dan resiko pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga tidak dilengkapi, dapat dibuktikan dari pengakuan para pekerja yang tidak dilindungi dengan peralatan safety.

“Kelangkapan alat pelindung kerja kami tidak ada, sampai sekarang. Kemarin ada teman yang kaki bengkak,”ungkap para pekerja namanya enggan dipublis.

Sementara Opik pihak kontraktor ketika dikonfirmasi terkait robohnya bangunan teras Gedung Rektorat, dirinya mengaku sempat khilaf dan salah komunikasi antara bagian teknis dengan orang dilapangan.

“Saya berjanji secepatnya akan memperbaiki sampai selesai karena itu tanggungjawab kami sendiri sebagai Kontraktor,”ungkapnya sembari meminta wartawan untuk konfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Terpisa, Pejabat Pembuat komitmen (PPK), Ode Ari Junaedi Wali, ketika dikonfirmasi lewat Via WhatsApp menyampaikan, bangun itu masih dalam pelaksanaan sehingga, kalu kejadian seperti itu otomatis masih bisa di perbaiki, terkecuali sudah melewati masa pelaksanaan.

“Kalau dalam folume pekerjaan yang namanya ambruk itu kami tetep hitung dari nol jadi, pihak pelaksana akan kembali memperbaiki sesuai dengan kapasitasnya,”berbernya.

Ditanya berapa besaran kerugian di sisi bangunan yang ambruk.

“Kami belum bisa hitung berapa besarnya karena masih dalam waktu pelaksanaan tetapi itu kerugian Perusahan dan kami tidak mau tahu harus disesuaikan Progres fisiknya,” pungkasnya. (ul/red).

Peliput: M. Bahrul Kurung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *