Morotai, beritadetik.id – Warga Desa Totodoku, Joubela dan Desa Mandiri yang tergabung dalam Front Pemuda Bersatu (FPB) Morotai mengelar aksi pemalangan jalan penghubung antar Kecamatan Morotai Selatan dan Kecamatan Morotai Timur, Senin, 18 Juli 2022.
Aksi pemalangan itu berlangsung sejak pukul 10.12 WIT. Unjuk rasa ini dilakukan karena massa aksi menilai Pemda Pulau Morotai abai terkait permasalahan infrastruktur di tiga desa tersebut.
Koordinator aksi Riswan Kurung dalam orasinya mengatakan persoalan talud penahan abrasi, Air bersih dan Bus transportasi antar jemput anak sekolah selama ini luput dari perhatian Pemda dan DPRD.
“Sudah 3 tahun warga menanti permasalahan ini mendapat perhatian, namun tidak ada realisasi oleh pemerintah,”ucap Riswan.
Masa aksi yang berjumlah 30 orang itu membawa atribut diantaranya sejumlah ban bekas dan spanduk yang bertuliskan, “DPRD jangan amnesia dengan janji 3 tahun lalu”.
Diketahui aksi tersebut mendapat respon positif oleh para anggota DPRD dan Kadis PUPR. Para pejabat setempat terlihat turun meninjau lokasi abrasi dengan melakukan hearing bersama masa aksi.
Dalam hearing tersebut Kadis PUPR Morotai Muhamad Jain menyampaikan persoalan ini sama seperti yang terjadi di Desa Mira dan Desa Rahmat Kecamatan Morotai Timur.
“Pihaknya berharap DPRD agar menyetujui anggaran Rp 2 Miliar yang diusulkan untuk menangani persoalan tersebut pada 2023 nanti,”harap kadis.
Dia menambahkan, pihaknya pada Selasa 19 Juli, akan menerjunkan alat berat untuk mengerjakan talud yang menjadi tuntutan para pendemo.
Anggota DPRD Pulau Morotai, Rasmin Fabanyo menambhakan, tuntutan aksi ini telah direspon oleh kadis PUPR.
“Selain itu soal tuntutan mobil pendidikan, akan kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan untuk mendapat perhatian,”tandasnya.(ul/red).
