Halteng, beritadetik.id – Ratusan Warga Desa Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, mendesak pihak PT. IWIP membayar tanah perkebunan Masyarakat yang digusur.
Aksi yang berlangsung pada Selasa (5/4) sekira pukul 05.46 WIT itu dilakukan dengan cara memblokade jalan utama dari arah Weda Kota Menuju Lelilef, Weda Tengah.
“Torang (kami-red) pe lahan yang digusur itu ada kebun Langsa, serta kebun tanaman lainnya,”ucapnya Aswin, warga Lelilef.
Pendemo menegaskan aksi yang dilakukan bukan baru kali pertama dilakukan, melainkan sudah berulang kali, namun tidak mendapat respon dari pihak PT. IWIP.
“So lima kali masyarakat sawai aksi itu, tapi PT. IWIP tidak baya-bayar. Tambah Pemerintah daerah juga tidak memperhatikan masalah ini,”sesalnya.
Padahal, tanah perkebunan masyarakat lelilef Sawai yang digusur rata belum dilakukan pengukuran, entah berapa hektar yang telah digusur.
“Iya, torang (kami-red) pe tanah yang perusahan gusur itu belum diukur, tapi perusahan gusur,”ungkapnya.
Amatan media ini sendiri, aksi blokade jalan dilakukan setelah sahur sekira pukul 05:56 Wit subuh sampai pukul 08:45 Wit pagi.
Akibat aksi tersebut, seluruh karyawan PT. IWIP tertahan hingga terjadi aduh mulut bahkan saling baku lempar botol (kotak plastik) antara karyawan yang hendak menuju PT. IWIP dan karyawan yang sedang pulang kerja.
Gesekan ini terjadi karena karyawan yang sedang pulang kerja merasa dihalangi oleh karyawan di arah berlawanan atau menuju lokasi kerja ditengah aksi warga.
Aksi yang berlangsung makin memanas tersebut membuat pihak PT. IWIP turun ke lokasi aksi dan berjanji di hadapan massa aksi untuk melakukan ganti rugi lahan milik warga.
Mendengar respon tersebut, para pendemo langsung bergerak membuka palang jalan yang dipasang dengan menggunakan balok.
“Jika pada Kamis nanti pihak perusahan belum bayar, maka kami akan kembali tutup jalan bersama seluruh masyarakat yang ada,”tutupnya.(awn/red).