Mesin ATM Rusak Pelayanan Bank BRI Unit Morotai Tidak Maksimal

Beritadetik.id – Masyarakat di Pulau Morotai, Maluku Utara, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pelayanan Bank BRI Unit Morotai yang dinilai tidak maksimal.

Keluhan utama yang disampaikan adalah terkait kondisi mesin ATM yang sering mengalami gangguan dan bahkan beberapa di antaranya tidak lagi berfungsi.

Salah satu ATM yang menjadi sorotan adalah yang terletak di halaman kantor Bupati Desa Muhajirin, Kecamatan Morotai Selatan.

Bacaan Lainnya

ATM tersebut, yang sebelumnya menjadi andalan masyarakat atau nasabah untuk melakukan penarikan uang tunai, kini dilaporkan rusak dan tidak lagi beroperasi.

Kondisi ini menyulitkan warga, terutama mereka yang tinggal jauh dari kantor cabang utama Bank BRI Morotai.

“Kami sangat kecewa dengan kondisi ini. ATM yang rusak sangat menyulitkan kami, terutama saat membutuhkan uang tunai dalam waktu cepat,” ujar Anti, warga Desa Gotalamo, Rabu (9/4/2025).

Ia berharap pihak Bank BRI segera mengambil tindakan untuk memperbaiki atau mengganti mesin ATM yang rusak, serta meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan.

Selain masalah ATM, Anti juga menyoroti waktu pelayanan di kantor unit yang terbatas dan seringkali antrean yang panjang.

“Saya berharap Bank BRI dapat mengambil langkah untuk membuka lokasi ATM atau loket pelayanan tambahan untuk mengurangi waktu tunggu,” tegasnya.

Kepala Bank BRI Unit Morotai, Rachmat Kamal, saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa kekurangan kas di mesin ATM seharusnya tidak menjadi masalah karena selama ini berjalan normal.

“Walaupun kemarin libur panjang pun, ada petugas khusus yang menangani ATM untuk menangani ketika selama libur ada terjadi kas ATM kosong, maka langsung ditindaklanjuti. Untuk gangguan, itu by sistem yang terjadi kalau sering mati lampu atau gangguan jaringan,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa posisi mesin ATM di kantor DPRD dan Kantor BRI sendiri keduanya berjalan normal.

Terkait posisi ATM di kantor Bupati, Rachmat menyatakan bahwa itu sudah dicabut sejak 6 bulan lalu.

“Karena mesin ATM di sana tidak difungsikan sebaik mungkin. Sehingga transaksi di mesin ATM tersebut sangat minim sehingga kami mengalami kerugian,” ungkapnya.

Rachmat menambahkan bahwa untuk penambahan mesin ATM tergantung dari transaksi di dua mesin ATM yang sedang aktif.

“Kalau perputaran ekonomi membaik dan transaksi di mesin ATM mengalami kenaikan, maka dengan otomatis ada penambahan mesin lagi,” tandasnya.(ul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *