Elektabilitas Tertinggi di Hasil Survei Palsu, Malut Institut Rilis Survei Asli Sherly-Tjoanda Terendah

Beritadetik.id – Malut Institute secara resmi merilis hasil survei terbarunya untuk elektabilitas para calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara, Kamis 14 November 2024.

Dari hasil survei ini, pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe menempati posisi terbawah dalam indikator kepemimpinan dan kecerdasan.

Menurut Direktur Malut Institute, Vivi Aritonang, survei yang melibatkan 800 responden ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,4%.

Bacaan Lainnya

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih.

“Berdasarkan hasil survei, pasangan Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan memperoleh dukungan tertinggi dalam hal kepemimpinan dengan persentase 44,3%. Disusul oleh Aliong Mus-Sahril Taher (19,5%) dan Muhammad Kasuba-Basri Salam (22%). Sayangnya, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe hanya meraih 10,6%,” ungkap Vivi.

Tidak hanya dalam hal kepemimpinan, pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe juga tertinggal jauh dalam indikator kecerdasan. Hasil survei menunjukkan bahwa Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan memperoleh nilai tertinggi (29,8%), diikuti oleh Muhammad Kasuba-Basri Salam (23,3%) dan Aliong Mus-Sahril Taher (22,3%). Sementara itu, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe hanya meraih 21,1%.

Vivi menambahkan, survei ini dilakukan dengan sangat cermat dan melibatkan proses validasi data yang ketat.

Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat Maluku Utara dalam menentukan pilihannya pada Pilkada mendatang.

Sekedar diketahui, di Pilkada Maluku Utara sempat beredar data survei yang diragukan keakuratannya alias data bodong dengan menempatkan Sherly Tjoanda dan Sherly Sarbin memiliki elektabilitas tertinggi. Tak hanya itu, lembaga survei Indikator Politik Indonesia juga memunculkan sejumlah suku atau etnis baru yang aneh dan dan asing bagi warga Maluku Utara.

Menyikapi dugaan rekayasa hasil survei tersebut, Direktur Indonesia Anti Corruption Network (IACN) Igriza Majid mengatakan, dirinya sangat meragukan kevalidan hasil survei pimpinan Burhanuddin Muhtadi yang menyebutkan Paslon Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe mengungguli tiga Paslon lainnya.

Menurut aktivis anti korupsi asal Malut itu, keraguan terhadap hasil survei Indikator Politik Indonesia muncul disebabkan terdapat ketidaksesuaian antara angka elektabilitas paslon dengan jumlah responden.(ian).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *