Beritadetik.id – Satu Perusahan kopra di Kabupaten Pulau Morotai, harus menghentikan produksinya karena tidak mampu menanggung beban akibat anjloknya harga kelapa di pasaran.
PT Bio Cross ini adalah milik Nagayama pengusaha asal Jepang, yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pulau Morotai, terletak nya di (Special economic zone) Desa Falila Kecamatan Morotai Selatan.
“Selama produksi Kopra putih dari Perusahan ini cukup besar bahkan mampu membayar upah minimum buru yang bekerja didalam Perusahan tersebut,”ucap Ince buru di Perusahan Bio Cross.
Lantaran akhir-akhir ini harga kopra selama setahun belakangan terus-terusan berada pada harga yang rendah dan tak kunjung membaik. Kini mencapai Rp 6 ribu per kilogram.
Jum’at 11 Agustus sore tadi di rumahnya Ince sambil menjelaskan kepada wartawan, daripada terus-menerus rugi, akhirnya bos kami memutuskan produksi kopra putih dihentikan untuk sementara.
Dia bilang, sekitar 4 bulan ini tidak bekerja lagi di PT Bio Cross karena perusahaan sudah ditutup.
Diketahui jumlah karyawan pada saat itu yang bekerja di PT Bio Cross dari Desa Falila sebanyak 31 orang terbagi pada bagiannya masing-masing.(ul/red).