Pelayanan Buruk Nyawa Bayi tak Tertolong, Dirut RSUD Jailolo Halmahera Barat Angkat Bicara

Keluarga korban, Sarti Danoafsindir ditemui beritadetik.id di RSUD Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Rabu 15 Februari 2023.(Foto : Nia/beritadetik.id).
Keluarga korban, Sarti Danoafsindir ditemui beritadetik.id di RSUD Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Rabu 15 Februari 2023.(Foto : Nia/beritadetik.id).

Beritadetik.id – Nyawa seorang bayi dari Desa Gamici, Kecamatan Jailolo tak bisa tertolong akibat buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Bayi dari pasangan suami isteri, Sarni Danoafsindir dan Nasarudin yang baru dilahirkan diketahui meninggal dunia karena diduga atas kelalaian oknum petugas pada rumah sakit di wilayah setempat, Rabu, 15 Februari 2023.

Pihak keluarga korban asal Desa Gamici, Kecamatan Jailolo, Sarti Danoafsindir ditemui beritadetik.id mengatakan, keponakannya yang meninggal dunia karena murni kelalaian petugas.

Bacaan Lainnya

“Pada Rabu kemarin sekira jam 9 pagi, kami bawa sudara kami di RSUD karena mau melahirkan, namun ada oknum petugas di rumah sakit itu sampaikan tidak ada dokter Devi Gandatama (spesialis kandungan),”katanya.

Sarti lanjut menceritakan saat mendengar penjelasan petugas itu, pihak keluarga memutuskan untuk melarikan pasien ke RSUD Tobelo karena saudaranya melahirkan dalam kondisi sesar.

“Saat sudah di perjalanan, kami tiba-tiba di hubungi kaka saya mantan petugas di Puskesmas Jailolo bahwa Dokter Devi ada di RSUD. Informasi tersebut membuat pihak keluarga kebingungan dan memutuskan kembali ke RSUD Halbar,”ucap Sarti.

Setelah lama menunggu di RSUD di wilayah setempat dengan keadaan pasien yang kesulitan melahirkan, pihak petugas rumah sakit baru muncul dan mengarahkan pihak keluarga untuk membawa pasien ke ruang operasi.

“Setelah menunggu berjam-jam, saudara kami akhirnya di operasi oleh Dokter Devi, sekalipun nyawa bayi yang dilahirkan meninggal dunia,”ungkap Sarti.

Diketahui lambatnya pelayanan terhadap pasien tersebut berawal dari mis komunikasi antara dokter Sulis (Dokter Umum) dan dokter Devi (Dokter Spesialis Kandungan).

“Saya di beri informasi bahwa dokter kandungan ada di rumah sakit, sementara dokter Sulis selaku dokter Umum RSUD Jailolo sampaikan tidak ada, ini yang membuat pasien lambat ditangani hingga bayinya meninggal,”katanya.

Menurutnya masalah ini bukan berarti pihaknya tidak menerima takdir atas keponakan yang meninggal. Namun lebih ke pihak Rumah sakit agar membenahi pelayanan agar tidak lagi terjadi masalah serupa.

Dia mengaku tak puas dengan pelayanan RSUD setempat, karena ulah dari kelalaian mereka bayi dalam kandungan saudaranya tak bisa tertolong.

Dirut RSUD Halmahera Barat Angkat Bicara

Masalah bayi tak tertolong karena diduga lambanya pelayanan petugas rumah sakit di wilayah setempat membuat Direktur RSUD Halmahera Barat Dr. Novimaryana Drakel angkat bicara.

“Hal yang terjadi kemarin merupakan mis komunikasi antara kedua tenaga kesehatan (Dokter Sulis dan Dokter Defi),”kata Direktur Rumah Sakit Halbar, Novimaryana, Kamis (16/2).

Maryana bilang sebelumnya dokter kandungan, Devi berada di luar daerah dan kembali di Jailolo pada Selasa (14/2) dan masuk bertugas tanpa diketahui oleh dokter umum di RSUD.

“Intinya sebagai dokter, kami di sumpah dan mementingkan kepentingan pasien, apalagi dalam keadaan yang mendesak,”katanya.

Selaku dokter spesialis THT-KL, Maryana menyatakan secara lembaga sudah meminta maaf ke keluarga korban.*

Penulis : Rusnia Dale
Editor    : Ridho Arief

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *