Insiden Demo Tambang Di Sulteng Telan Korban Jiwa, PB HMI Minta Kapolri Copot Kapolda Sulteng 

Markas Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Jakarta Selatan. Foto: (Istimewa).

Jakarta, beritadetik.id – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta Kapolri Jenderal Polisi Sigit Listyo Sigit Prabowo segera mencopot Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi dari jabatannya.

Pasalnya, permintaan tersebut terkait dugaan kekerasan aparat kepolisian terhadap pengunjuk rasa tolak tambang dari massa aksi yang diketahui Warga Kecamatan Toribulu, Kasimbar, dan Kecamatan Tinombo Selatan, yang terjadi dijalan nasional Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sinei Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dengan issue sentral mendesak pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana, yang berpotensi merugikan masyarakat setempat.

Diketahui, tindakan represif aparat kepolisian dalam pengamanan aksi unjuk rasa mengakibatkan 1 orang masa aksi berinisial A dikabarkan meninggal dunia diduga akibat terkena tembakan. Hal ini terjadi pada Sabtu, 12 Februari 2022 pekan kemarin.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hal tersebut, fungsionaris PB HMI Bidang PTKP, Syaiful Basir dalam keterangan resminya yang diterima beritadetik.id mengatakan, insiden pengamanan unjuk rasa yang mengakibatkan jatuhnya korban sangat mencederai ruang demokrasi, merusak citra kepolisian dan sangat melukai hati masyarakat setempat yang tengah berjuang melawan penambang emas yang sewenang-wenang. Pihaknya sangat yakin, bahwa jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi itu telah melanggar protap pengamanan unjuk rasa

“Insiden penembakan tersebut telah mencederai ruang demokrasi, merusak citra kepolisian dan sangat melukai masyarakat setempat yang tengah berjuang melawan penambang koboy. Jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi itu berpotensi melanggar protap pengamanan unjuk rasa, “ungkap Syaiful.

Aktivis HMI asal Sulawesi Tengah ini meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo agar segera mencopot Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, karena pihaknya menduga keras personil pengamanan dalam unjuk rasa masyarakat penolak tambang emas tersebut menggunakan senapan peluru tajam, sehingga melanggar kode etik dan protap pengamanan unjuk rasa.

“Tolong Pak Kapolri, inisiden ini menunjukkan kelalaian Irjen Pol. Rudy Sufahriadi sebagai kapolda sulteng. Kami menduga personilnya diperbolehkan menggunakan senapan peluru tajam dalam pengamanan aksi unjuk rasa, ini jelas melanggar protap pengamanan, tolong dia dicopot dari jabatan Kapolda sulteng, “tegas dia.


Tidak hanya itu, akibat jatuhnya korban atas insiden itu Saiful Basir juga meminta pemerintah pusat agar segera mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Trio Kencana yang diketahui bergerak dibidang pengelolaan tambang emas di Kecamatan Kasimbar, kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“Semangat penolakan perusahaan tambang emas yang telah menelan korban jiwa mesti mendapatkan atensi dari pemerintah pusat. Jadi kami meminta Izin Usaha Pertambangan emas PT Trio Kencana di Kecamatan Kasimbar, kabupaten Parigi Moutong segera dicabut. Ini demi keadilan, “beber Syaiful. (”)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *