91,4 Miliar untuk Korban Bencana di Halmahera Selatan Dipertanyakan

Puluhan Rumah Warga Desa Tawa, Gane Barat Selatan, rusak berat setelah dihantam puting beliung, Rabu (8/9/2021).|| Foto : (Istimewa).

HALSEL – Anggaran Rp 91,4 miliar yang dikucurkan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Pusat untuk korban bencana alam di wilayah Gane Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 11 Juli 2019 dipertanyakan.

“Kucuran anggaran yang ada progres realisasi di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Karena itu kami mempertanyakan,”kata Samsul, Ketua HMI Cabang Bacan kepada beritadetik.id, Senin (13/9).

Samsul bilang, peruntukan anggaran Rp 91,4 miliar itu sedianya diperuntukan juga untuk program pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban gempa di wilayah Gane Halmahera Selatan, namun pekerjaan hunian tetap bagi korban sejauh ini belum terlihat.

Bacaan Lainnya

“Sudah memasuki tiga tahun, tetapi sampai saat ini pembangunan huntap bagi korban di Gane belum dituntaskan, padahal ada anggaran kurang lebih Rp 60 miliar lebih diprioritaskan untuk pembangunan 1.201 unit rumah bagi warga yang terdampak dalam bencana ini,”ucapnya.

Tidak itu saja, Samsul juga menyayangkan pembangunan rumah bagi korban gempa bumi di Desa Tawa Halmahera Selatan. Menurut dia, rumah yang dibangun adalah konstruksi tahan gempa, namun faktanya saat bencana Puting beliung pada beberapa waktu lalu ternyata juga ikut rusak.

“Kami menilai BPBD Halmahera Selatan gagal dalam melakukan penaganan terkait dampak bencana yang ada. Ini terbukti, dari anggaran puluhan miliar dari BNPB pusat, realisasinya tidak berjalan sebagaimana mestinya,”tandasnya.(ben/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *