Beritadetik.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, mengalami stagnasi sejak tahun 2021 hingga saat ini.
Dana sebesar kurang lebih Rp300 juta yang seharusnya menjadi modal usaha, masih terparkir di bank tanpa pemanfaatan.
Kepala Desa Mandiri, Supardi Abdullah, mengungkapkan kondisi ini kepada beritadetik.id pada Jumat (21/2/2025) malam.
“Sejak kepemimpinan kepala desa sebelumnya hingga sekarang, BUMDes ini tidak berjalan. Anggarannya pun belum dicairkan dan masih tersimpan di bank,” ungkap Supardi.
Ia menambahkan bahwa setelah dilantik sebagai kepala desa, ia langsung memeriksa keberadaan dana tersebut dan mendapati bahwa dana tersebut masih utuh di bank.
“Saat saya cek ulang dana BUMDes ke bank, pihak bank menyarankan agar kami membentuk BUMDes baru,” jelas Supardi.
Menindaklanjuti hal ini, pihaknya telah mengadakan musyawarah dengan perangkat desa dan masyarakat untuk segera mengelola BUMDes tersebut. Kekhawatiran muncul karena dana yang mengendap di bank tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Masyarakat khawatir untuk mengelola BUMDes karena takut diperiksa oleh kejaksaan, terutama dengan adanya keterbatasan SDM,” tutur Supardi.
Namun, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) telah menginstruksikan agar BUMDes baru segera dibentuk melalui musyawarah desa, agar program Ketapang 2025 dapat segera dijalankan melalui BUMDes.
“Pihak DPMD sudah menyuruh saya untuk membentuk BUMDes baru supaya program Ketapang bisa dikelola melalui BUMDes,” ungkapnya.(ul)