Kuota Minyak Tanah di Desa Yao Morotai Utara Tak Cukup, Warga Keluhkan

Beritadetik.id – Warga Desa Yao, Kecamatan Morotai Utara, Pulau Morotai, Maluku Utara mengeluhkan kekurangan pasokan minyak tanah subsidi.

Kepala Desa Yao, Meksen Mala, mengungkapkan bahwa kuota minyak tanah yang diterima setiap bulan jauh di bawah kebutuhan.

Padahal, berdasarkan data, Desa Yao seharusnya menerima 2.168 liter minyak tanah untuk memenuhi kebutuhan 271 kepala keluarga (KK). Namun, kenyataannya, desa hanya menerima 1 ton atau sekitar 1.000 liter.

Bacaan Lainnya

Meksen Mala menjelaskan bahwa ketidaksesuaian antara kuota dan kebutuhan warga menjadi masalah serius.

“Jumlah penduduk desa kami cukup banyak, namun kuota minyak tanah yang kami terima sangat terbatas,” ujarnya, saat ditemui pada Rabu (29/1/2025).

Akibatnya, saat pembagian minyak tanah, banyak warga yang tidak kebagian atau hanya mendapat jatah sedikit.

“Kami sudah berupaya agar kuota minyak tanah ditambah, namun pihak pemasok mengatakan bahwa kuota tersebut sudah ditetapkan oleh dinas terkait,” tambah Meksen.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berulang kali menyampaikan keluhan warga kepada pihak pemasok, namun belum ada solusi yang memuaskan.

Untuk sementara, pemerintah desa mengambil kebijakan membagi minyak tanah rata-rata per rumah 5-3 liter. Namun, bahkan dengan pembagian yang sudah dikurangi, masih banyak warga yang kekurangan.

“Seharusnya, setiap KK berhak mendapatkan minyak tanah yang cukup, namun kenyataannya sangat sulit,” ungkap Meksen.

Sementara suplayer BBM minyak tanah, Arifin L, saat ditemui menjelaskan bahwa kuota minyak tanah subsidi untuk Kecamatan Morotai Utara mengalami penurunan.

“Tahun sebelumnya kuota pertama 30 ton untuk Kecamatan Morotai Utara sekarang sudah menurun sisa 20 ton, saya bagi ke 14 desa masih kurang,” jelas Arifin.

Ia juga menyampaikan bahwa masalah ini sudah ia laporkan kepada Kadis Perindagkop-UKM Morotai.

“Saya memikirkan bahwa tidak usa hitung per-KK karena minyak tidak mencukupi, saya ubah bagi per-rumah di Bere-bere masing-masing mendapat 8 liter,” ujarnya.

Arifin mengungkapkan bahwa kuota minyak tanah subsidi sering mengalami fluktuasi.

“Terkadang kuota naik 25 ton kalau stabil setelah itu turun lagi 20 ton, jadi kuota seringkali naik turun,” ungkapnya.

Terkait permintaan kuota BBM subsidi, Arifin mengatakan bahwa pihak Perindagkop-UMKM yang mengatur semuanya.

“Untuk permintaan kuota BBM subsidi, pihak Perindagkop-UMKM yang mengatur semua, setelah itu kami hanya menunggu jumlah kuota yang masuk ke Morotai Utara,” katanya.

Arifin juga menjelaskan mengenai biaya yang ia tanggung untuk pengadaan minyak tanah subsidi.

“20 ton yang kami bayar ke Agen Minyak Tanah itu berkisar Rp60 juta, kan per satu tangki Rp15 juta. Jadi dua tangki 10 ton Rp30 juta,” imbuhnya.(ul)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *