RSUD Morotai Kehabisan Anggaran dan Stok Makanan, Pasien Rawat Inap Kelaparan

Beritadetik.id – Pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno, Kabupaten Pulau Morotai, saat ini tengah menghadapi krisis makanan. Instalasi Gizi rumah sakit dilaporkan kehabisan stok bahan makanan sejak Jumat (20/12).

Kondisi ini membuat seluruh pasien, mulai dari ruang IGD, Interna, Bedah, Isolasi, ICU, NICU, hingga ruang Anak, tidak mendapat asupan makanan yang seharusnya. Padahal, makanan merupakan kebutuhan dasar pasien untuk proses penyembuhan.

Direktur RSUD Ir. Soekarno, dr. Intan Imelda Englebert Tan, membenarkan adanya kekurangan stok makanan di rumah sakit.

Bacaan Lainnya

“Saya telah mengajukan Surat Permintaan (SPM) untuk pengadaan bahan makanan, namun hingga saat ini belum ada realisasi anggaran dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ungkap Intan.

Intan menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada belum cairnya anggaran yang telah diajukan.

Meskipun Pj. Bupati telah menginstruksikan Kepala Badan Keuangan untuk memproses SPM tersebut, namun hingga saat ini belum ada perkembangan yang signifikan.

“Kami khawatir jika proses pencairan anggaran tidak segera dilakukan, maka pelayanan makanan bagi pasien akan terganggu, terutama menjelang libur akhir tahun,” ujar Intan.

Akibat keterlambatan pencairan anggaran, RSUD terpaksa menghentikan sementara pembelian bahan makanan.

“Karena tidak adanya anggaran, kami tidak bisa melakukan belanja untuk bahan makanan,” ungkap Intan.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,5 miliar dengan harapan dapat digunakan untuk menutup kekurangan anggaran yang dibutuhkan.

Menanggapi situasi tersebut, Asisten 1 Setda Pemda Morotai, Muchlis Baay, menyatakan bahwa Pemda, khususnya Dinas Keuangan, harus segera mengambil tindakan.

“Persoalan ini harus segera diselesaikan karena stok makanan sudah menipis. Kami telah berkoordinasi dengan Pak Bupati agar masalah ini segera ditangani,” tegas Muchlis.

Muchlis juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pengajuan SPM agar ketersediaan bahan makanan dapat terjamin.(ul).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *