Tolak Tambang di Patani Timur, SAMA PATIMURA: Stop Rampas Kebun Warga

SAMA PATIMURA Maluku Utara, Gelar Konvoi Penolakan Tambang di Daratan Patani Timur, Halmahera Tengah, Minggu, (07/08/2022). | Doc: beritadetik.id

Halteng, beritadetik.id – Solidaritas Aksi Mahasiswa Patani Timur (SAMA PATIMURA) Maluku Utara, gelar konvoi penolakan tambang di daratan Patani sekaligus ajak Masyarakat Patani Timur untuk bersatu menuju daerah geruduk Kantor Bupati, Kantor DPRD, dan Polres Halmahera Tengah, Minggu, (07/08/2022).

Pasalnya, dampak pertambangan sangat terburuk dalam catatan sejarah investasi di Maluku Utara yang di alami oleh masyarakat

“Kegiatan ini di gelar karena kita lihat dan rasakan langsung bagaimana derita masyarakat lelilef di atas tanahnya sendiri, “ungkap Koordinator SAMA PATIMURA, Sirajan Ade dalam orasinya di hadapan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dikatakan, nampaknya seperti krisis air bersih di lelilef dan Pulau Gebe, sampah bertaburan disepanjang jalan, sungai-sungai lumpuh total, polusi, bahkan tanah warga dirampas dengan cara diam-diam.

“Tak hanya itu, kehadiran PT. IWIP dan puluhan anak perusahaan di Lelilef juga merusak moral dan etika lingkungan sosial, budaya, sejarah, dan bahkan agama sekaligus,”ungkap Sirajan.

Itu lah sebabnya, kenakalan, pemerkosaan, perselingkuhan, dan lain sebagainya memiliki eskalasi yang sangat tinggi terjadi di sana, “sambungnya.

Lanjut dia, masi banyak hal dampak buruk yang harus digambarkan, diantaranya juga seperti meningkatnya kecelakaan lalu lintas dan konflik horizontal

“Kemacetan jalan nasional hingga mempengaruhi aktivitas masyarakat lokal dan memicu kecelakaan itu akarnya bersumber dari operasi perusahaan, “bebernya..

Nah, terus bagaimana dengan dampak positifnya dari kehadiran tambang itu.

“Mau bilang CSR, sementara CSR saja tidak ada sentuhan ke Masyarakat dan Mahasiswa lingkar tambang. Mau bilang Masyarakat lelilef sudah kaya harta dan lain-lain, sementara di sana ratusan kos-kosan pemiliknya banyak dari luar, “sebut dia.

Kekayaan dan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang mana yang seluruhnya dikampanyekan pihak perusahan, pemerintah, dan kelompok-kelompok tertentu, sementara wilayah lingkar tambang Lelilef dan pulau Gebe saja alami krisis air, jaringan Telkomsel dan 4G, Lampu, bahkan kampung terancam dipindahkan.

“Ini sangat konyol yang sifatnya penipuan dihadapan masyarakat, “akunya.

Untuk itu, orasi yang terus berjalan itu Sirajan menyampaikan bahwa atas nama Mahasiswa Patani Timur (SAMA PATIMURA) mengajak kepada seluruh masyarakat, pelajar dan muda/mudi agar bersatu ke daerah demo Pemerintah Daerah dan DPRD, mendesak agar IUP di Patani Timur segera dicabut tanpa alasan.

“Tara hanya itu, kita juga tegur dan menuntut Polres Halmahera Tengah yang sejauh ini tidak mengungkap dan adili pelaku pembantaian tiga warga di kali gowonle, “tegasnya.

Sekedar diketahui, untuk Masyarakat Desa Masure, Kecamatan Patani Timur, 95 persen tolak Perusahaan, Peniti Damuli, Sakam Nursifa berdasarkan petisi terdapat 45 persen menolak, selebihnya semua terima. Juga Pemerintah Kecamatan Patani Timur dengan sikap tegas tolak pertambangan di Daratan Patani Timur, Halmahera Tengah. (awan).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *