Korban Buruh di PT. IWIP, FBTPI-KPBI Maluku Utara Angkat Bicara

Aslan Sarifudin

TERNATE – Pengurus DPW Federasi Buruh Transportasi Indonesia dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (DPW FBTPI-KPBI) Maluku Utara, akhirnya angkat bicara atas insiden tewasnya para buruh di PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

“Kecelakaan kerja yang di alami oleh pekerja PT. IWIP yang sudah berulang-ulang terjadi, maka tentu harus diperhatikan, baik PT. IWIP sendiri maupun Pemda dan DPRD di daerah, Provinsi sampai Pusat,”kata Ketua FBTPI-KPBI Maluku Utara, Aslan Sarifudin melalui press release kepada beritadetik.id, Rabu (1/9).

Aslan membeberkan, hasil Investigasi yang dilakukan tentang angka kecelakaan di kawasan pertambangan di Indonesia, pihaknya menemukan angka kecelakaan buruh terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bacaan Lainnya

“Data kecelakaan kerja di Tambang untuk tahun 2019 terdapat 114.000 kasus kecelakaan, sementara di tahun 2020 meningkat menjadi 177.000 kasus kecelakaan dari bulan Januari-Oktober. Data ini sesuai catatan yang direkam oleh BPJS Ketenagakerjaan,”terangnya.

Salain itu, lanjut Aslan, untuk di PT. IWIP Halmahera Tengah sendiri, data yang terkaver lewat BPJS ketenaga kerjaan juga sudah mencapai angka puluhan.

“Dan dari PT. IWIP sendiri mulai dari tahun 2018 – 2021 tercatat 10 kali laka kerja yang berakhir kematian,”ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan kecelakaan kerja di IWIP ini sungguh merupakan malapetaka bagi tenaga kerja dilingkungan perusahaan tersebut.

Ia menegaskan, kecelakaan kerja yang terjadi berulang-ulang bukan kejadian alami, tapi ini berhubungan dengan penerapan K3 di dalam perusahaan yang tidak benar.

“Jam kerja atau sift kerja yang panjang juga menjadi penyebab tingginya anga kecelakaan karyawan atau buruh,”tandasnya.(awn/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *