8 Pembangkit Listrik PLN Pasok Listrik Hijau ke Pelanggan, Kapasitas Capai 10,99 TWh

Beritadetik.id – Delapan pembangkit listrik PT PLN (Persero) memasok listrik hijau kepada perseroan melalui layanan Sertifikat Energi Terbarukan (REC) Green as a Service (GEAS).

Pembangkit listrik tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTP ) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, dan PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan REC merupakan instrumen inovasi produk hijau milik PLN yang memudahkan pelanggan memperoleh pengakuan atas pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Bacaan Lainnya

“REC memberikan jaminan pemanfaatan EBT secara transparan dan diakui secara internasional,” kata Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (31/1/2025).

Menurutnya, REC PLN melakukan validasi produksi listrik per Megawatt hour (MWh) bagi pelanggan dari listrik hijau yang terverifikasi . ERC dianggap sebagai solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk mendapatkan listrik hijau yang andal dan terjangkau.

“Setiap sertifikat REC memastikan listrik yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik EBT atau nonfosil, dengan sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat yang memastikan sertifikat tersebut memenuhi standar internasional,” jelas Darmawan.

Ia mengungkapkan, PLN telah menjual listrik hijau hingga 10,99 Terawatt hour (TWh) sejak 2020-2024. Dari angka tersebut, 49 persennya akan tercapai pada tahun 2024 atau 5,38 TWh yang berarti pertumbuhan signifikan.

Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menjadi konsumen REC terbesar. Kapasitasnya mencapai 2,81 TWh atau sekitar 52 persen dari total kapasitas yang terpakai pada tahun 2024.

Darmawan memproyeksikan tren minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC akan semakin meningkat. “Semakin banyak perusahaan besar, baik dalam maupun luar negeri, yang mempercayakan penyediaan listrik hijaunya kepada REC PLN. Oleh karena itu, kami optimis layanan listrik hijau ini akan terus berkembang,” jelasnya.(rls/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *