TERNATE – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku Utara menolak surat pembekuan kepengurusan yang diterbitkan mantan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun.
Penolakan ini karena SK tersebut dinilai dikeluarkan oleh orang yang sudah diberhentikan secara penuh dari keanggotan PWI.
Ketua PWI Malut, Asri Fabanyo mengatakan, SK yang diterbitkan oleh pengurus PWI Pusat tidak sah, karena tidak ditanda tangani oleh Ketum yang sah.
“HCB sudah diberhentikan sebagai anggota PWI melalui SK Dewan Kehormatan Nomor 50/VII/DK/PWI-/P/SK-SR/2024, tertanggal 16 Juli 2024 tentang pemberhentian penuh Hendry Ch Bangun sebagai anggota PWI,” tegas Asri Fabanyo, Rabu (21/08/2024).
Menurutnya, surat-surat penting yang diterbitkan HCB tidak sesuai dengan ketentuan konstitusi PWI, yang mengatur tugas, tanggung jawab, dan kewenangan masing-masing pengurus harian.
Diketahui, HCB diberhentikan penuh karena menyalahgunakan wewenangnya dengan menggelar rapat pleno yang melanggar aturan. Hendry sering melanggar konstitusi organisasi dan profesi, termasuk KPW, KEJ, PD, serta PRT PWI.
Selain itu, PWI DKI Jakarta telah mencatat keputusan ini dalam Berita Acara hasil rapat Pengurus Harian sesuai ketentuan Pasal 9 PRT PWI dan Pasal 6 ayat (1) huruf (g) tentang Pemberhentian Penuh dari keanggotaan PWI.
Pemberhentian penuh merupakan kewenangan Dewan Kehormatan PWI Pusat, yang berwenang menetapkan pelanggaran KEJ dan KPW, sesuai Pasal 19 ayat (2) PRT.
Sebelumnya, Pengurus pusat PWI membekukan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Maluku Utara, masa bakti 2022-2027.
Pembekuan pengurus ini melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) nomor : 264-PLP/PP-PWI/2024, tertanggal 18 Agustus 2024.
Surat Keputusan (SK) tersebut ditanda tangani langsung oleh Ketua umum, Hendry Ch. Bangun, Ketua Bidang Organisasi, Irmanto, dan Sekretaris Jenderal, Iqbal Irsyad.(ian/red).