SORONG, Beritadetik.id – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), bersama Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, berhasil gelar dialog publik Literasi Digital (LD), Kamis, 8 September 2022.
Kegiatan dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” itu berlangsung di Aula Unimuda Sorong, dihadiri langsung oleh ribuan peserta yang terdiri dari mahasiswa baru, pelaku UMKM, kaum buruh, serta puluhan kelompok segmentasi di daerah setempat.
Melalui Projek Manajer Literasi Digital (PMLD) Papua Barat, Alfaris Yasir dalam keterangan resminya kepada beritadetik.id mengatakan, kebebasan berpendapat dalam dunia digital itu dilindungi oleh undang-undang.
“Meski begitu, kebebasan tersebut tetap memiliki batas dan norma hukum yang berlaku, “jelasnya.
Dikatakan, siapapun dia ketika menggunakan internet wajib menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
“Juga menghormati perbedaan dan keragaman, kebebasan berekspresi, keterbukaan, kejujuran, serta hak individu. Pula harus mengacu pada karakter penggunaan internet secara cerdas,”ucap Alfaris.
Karena itu, lanjutnya, etika berinternet dapat mencegah seseorang terhindar dari jeratan hukum, seperti penghinaan atau pencemaran nama baik, penyebaran berita bohong, atau penyebaran ujaran kebencian.
“Etika digital adalah pedoman menggunakan sebuah platform secara sadar dan bertanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan, “tambah Alfaris.
Ditengah kegiatan dengan dinamika intelektual itu, semua elemen peserta dimintai agar teruslah menjaga etika sekaligus cerdas dalam penggunaan internet.
“Kita tetaplah bijak dalam menggunakan media sosial demi diri kita sendiri dan masyarakat yang lebih baik, “ujarnya.
Jadi sekali lagi, sambung Alfaris, pergunakanlah media sosial sebaik-baiknya dan sebijak-bijaknya serta selebihnya dalam hal penyebaran informasi itu.
“Biasakan untuk selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak,”tandasnya. (*).
Editor: Darmawan