Sanana, beritadetik.id – Pemerintah desa Wainib, Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) dinilai pilih kasih dalam melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) tahun 2022.
Pasalnya, penyaluran BLT yang berlangsung pada Rabu 29 April pekan kemarin, ada terdapat sejumlah warga yang berhak menerima, namun tidak diakomodir nama mereka saat pembagian berlangsung.
Mantan Pejabat Kades Desa Waibib, Ikram Soamole mengatakan, pembagian BLT yang disalurkan itu harusnya memprioritaskan warga masyarakat yang tidak tercatat dalam penerima PKH dan juga BPNT dari Pemerintah.
Ia mencontohkan beberapa nama di Desa Wainib yang berhak sebagai penerima BLT tersebut, yaitu Nurwati Umaternate yang berstatus sebagai Janda non produktif namun tidak diberikan BLT, padahal yang bersangkutan tidak masuk dalam daftar nama penerima PKH atau Bansos dari Pemerintah.
Parahnya lagi lanjut Ikram, dalam proses pembagian BLT oleh Pemdes Wainib, ada beberapa nama yang sudah tercatat sebagai penerima Bansos PKH, namun ikut mendapat BLT.
“Penerima bantuan Bansos PKH dan BPNT yang diakomodir juga sebagai penerima BLT itu diantaranya Suratmi Upara, Dahlan Umagapi, Insan Ipa,”beber dia.
Senada dengan mantan PJ Kades Wainib, seorang warga di wilayah setempat, La Ode Kalibu mengungkapkan, dalam pembagian BLT oleh Pemerintah desa tersebut didalamnya tercatat sejumlah nama yang tidak jelas.
“Ada identitas atau nama yang masuk dalam daftar penerima BLT yang tidak jelas. Bahkan diduga ada saudara atau keluarga kades yang sudah lama tinggal di desa lain juga dimasukkan sebagai penerima BLT di Desa Wainib saat ini,”ungkap La Ode Kalibu dengan kesal.
Sebagai warga, lanjut dia, pihaknya mendesak pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Sula agar mengevaluasi kepala desa Wainib yang dianggap menabrak juknis pembagian BLT kepada masyarakat yang tidak sesuai tersebut.(nox/red).
