Beritadetik.id – Dinas PUPR Pulau Taliabu, Maluku Utara memperingati Hari Bhakti ke-77 tahun 2022.
Hari Bhakti dengan tema “77 Tahun Bakti PUPR Sigap Membangun Negeri” dirayakan dengan cara menyantuni warga tidak mampu.
Dalam kegiatan ini Dinas PUPR Taliabu melakukan penyaluran bantuan beras sebanyak 250 karung ke warga.
Kepala Dinas PUPR Taliabu, Suprayitno mengatakan, bantuan dibagikan kepada warga kategori ekonomi rendah.
“Kami berharap bantuan yang diberikan dapat membantu warga,” kata Suprayitno, Sabtu 3 Desember 2022.
Sementara itu, Suprayitno berjanji akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Taliabu.
“Kami tetap semangat dalam melangsungkan pembangunan di Taliabu,”ucapnya.
Bukti nyata PUPR Taliabu memaksimalkan pembangunan
Kadis PUPR Taliabu, Suprayitno mengatakan pembangunan infrastruktur sejauh ini telah dikerjakan secara maksimal.
“Sebagai refleksi dan mengenang perjuangan insan PUPR Pahlawan Sapta Taruna, tentu Kami PUPR akan terus kerja keras dalam mewujudkan kebutuhan pembangunan infrastruktur di Daerah Kabupaten Pulau Taliabu,” tegasnya.
Suprayitno menguraikan, misalnya pembangunan kantor Bupati dan kantor DPRD telah diresmikan.
Selain itu, beberapa ruas jalan yang sudah selesai dan sementara dikerjakan begitu juga jembatan dan fasilitas lainnya pada tahun 2022 ini.
“Kami pada tahun 2022 sesuai visi-misi AMR Jilid 2 akan melanjutkan pembanguan dan penataan dalam kota Bobong. Juga beberapa ruas jalan jembatan pada 2023 mendatang,” akunya.
Karena itu, Suprayitno meminta kepada warga Taliabu bisa bersama-sama mengawal pembangunan secara keseluruhan.
“Kami harap support dan kerjasama dari seluruh masyarakat untuk sukseskan agenda PUPR pada tahun 2023” harapnya.
Ringkasan Sejarah Hari Bhakti Pekerjaan Umum
Kadis PUPR Taliabu, Suprayitno memaparkan tentang sejarah kelam Hari Bhakti Pekerjaan Umum.
Sejarah ini ditandai dengan pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat (Gedung V dan W), yang kini dikenal sebagai Gedung Sate Bandung.
Kala itu, sekira pukul 11.00 WIB, pasukan tentara sekutu (NICA) bersenjata lengkap dan modern mengepung Gedung Sate, yang kemudian dijaga ketat oleh 21 orang pemuda sekaligus petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum.
Para pemuda itu pun mempertahankan Gedung Sate tersebut serta melakukan perlawanan mati-matian dengan segala kekuatan yang dimiliki untuk mempertahankan Gedung V & W yang kala itu merupakan kantor Pusat Departemen Pekerjaan Umum pertama setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Sate berakhir pada pukul 14.00 WIB. Tercatat sebanyak 7 orang pegawai PU gugur dalam peristiwa tersebut dan jenazah mereka tidak ditemukan sampai sekarang.
Peristiwa 3 Desember 1945 itu telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa, dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya. Hingga kini, peristiwa tersebut terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum setiap 3 Desember.*
