Beritadetik.id – Warga di Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara, menyampaikan desakan kepada Bupati Piet Hein Babua untuk mengevaluasi kinerja Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Desakan ini muncul sebagai respons atas kondisi krisis air bersih yang telah berlangsung selama satu minggu di wilayah tersebut, menyebabkan keresahan yang meluas di kalangan masyarakat.
Deni Pitlo Tumada, seorang pelanggan PDAM yang berdomisili di Desa Duma, Kecamatan Galela Barat, mengungkapkan betapa sulitnya kondisi yang dihadapi warga akibat terhentinya pasokan air bersih.
“Kami masyarakat sangat resah karena sudah satu minggu air mati dan kami mengalami kesulitan pasokan air bersih,” ujarnya pada Selasa, 6 April 2026.
Ketiadaan pasokan air bersih memaksa masyarakat di Galela Barat untuk mencari alternatif pemenuhan kebutuhan air sehari-hari dengan memanfaatkan air dari sungai dan danau di sekitar mereka.
Deni juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak PDAM yang dinilai tidak memberikan informasi atau sosialisasi terkait penyebab gangguan air tersebut.
“Kami sangat kecewa dengan kinerja PDAM karena tidak ada sosialisasi atau informasi apa penyebab sehingga air mati sudah satu minggu, padahal kami selalu membayar biaya bulanan kepada pihak PDAM,” ungkapnya dengan nada kesal.
Lebih lanjut, warga Galela Barat mendesak Bupati Piet Hein Babua untuk mengambil tindakan tegas dengan mengevaluasi kinerja Direktur PDAM Halmahera Utara.
“Kami meminta Bupati Halut, Piet Hein Babua, agar mengevaluasi kinerja Dirut PDAM, karena kami pelanggan PDAM mengalami kesulitan air bersih sudah berulang ulang kali,” tegas Deni.
Menanggapi keluhan warga, Direktur PDAM Halmahera Utara, Fauzi Daga, saat dikonfirmasi beritadetik.id memberikan respons singkat.
“Nanti saya panggil petugas yang ada di Galela Barat terkait dengan kendala air,” katanya.(mik/red)
Penulis : Maikel Sumtaki
Editor : M. Bahru Kurung
