Jakarta, Beritadetik.id – Aksi Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara pada Rabu 10 Agustus 2022 di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dihadang sejumlah Preman.
Koordinator Aksi Jaidi Abdul Ghani menyampaikan, penghadangan sejumlah aktifis oleh sejumlah preman ini terjadi saat mereka menyuarakan dugaan kasus penyalahgunaan anggaran COVID-19 sebesar 38 Miliar di lingkup Pemda Halmahera timur.
Jaidi menyebutkan sejumlah preman tersebut meminta massa aksi agar berhenti melanjutkan aksi dan segera menemui salah satu pejabat Haltim di Up Normal Raden Saleh Cikini Jakarta Pusat.
“Pertemuan selama 2 jam itu kami tetap bersikap akan menyuarakan kasus penyalahgunaan angaran dana Covid 19 di KPK,”katanya.
Jai menambahkan bahwa sejumlah preman itu juga mengeluarkan kata-kata ancaman. Mereka menyatakan akan mengambil tindakan apabila massa tetap melanjutkan aksi.
“Salah satu anggota preman menyampaikan kalau aksi ini berlanjut maka akan terjadi hal-hal yang tak terduga,”bebernya.
Dikatakan kehadiran sejumlah preman tersebut diduga adalah suruhan dari salah satu Abang alias oknum Pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Halmahera Timur.(Bix/red).
