Beritadetik.id – Puluhan karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menggelar aksi pemboikotan yang mengejutkan pada Jumat, 21 Maret 2025.
Mereka memblokade akses tempat kerja di gerbang utama Site Gosowong dengan menggunakan mobil-mobil mewah, yang ironisnya, merupakan hasil dari jerih payah mereka selama bekerja di perusahaan tersebut.
Aksi ini menuai kecaman publik karena dinilai tidak mencerminkan rasa syukur atas rezeki yang telah mereka terima.
Di tengah masa sulit yang dihadapi PT NHM, perusahaan tetap menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan karyawan. Bahkan, karyawan yang dirumahkan tetap menerima gaji sebesar 6 juta rupiah per bulan, meski tidak bekerja.
Kebijakan ini adalah bukti nyata kepedulian NHM terhadap karyawan dan keluarga mereka. Namun, alih-alih bersyukur, para karyawan justru memilih untuk melupakan kebaikan perusahaan dan melakukan aksi protes yang kontroversial.
Simon Toloa, Koordinator aksi 4 Suku di Lingkar Tambang Halmahera Utara, dengan tegas mengingatkan para karyawan untuk menghargai apa yang telah mereka peroleh dari PT NHM.
“Kalian harus ingat, apa yang kalian nikmati hari ini adalah hasil kerja kalian di NHM. Perusahaan ini telah memberi banyak manfaat, bahkan di tengah kesulitan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan karyawan agar perusahaan dapat bertahan dan mempekerjakan mereka kembali.
Aksi demonstrasi dengan mobil-mobil mewah ini menjadi sorotan tajam. Banyak pihak menyayangkan sikap para karyawan yang seolah memamerkan kemewahan, tanpa mempertimbangkan upaya besar yang telah dilakukan NHM untuk menjaga masa depan mereka.
“Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menghargai setiap kebijakan yang diberikan di masa-masa sulit,” pungkas Simon.(mik)
