Pulau Gebe Diambang Kehancuran, PA GMNI Malut Tuntut Cabut Izin Tambang Milik Gubernur Sherly Tjoanda

Aktivitas perusahaan tambang nikel di Pulau Gebe, Halmahera Tengah.(istimewa).
Aktivitas perusahaan tambang nikel di Pulau Gebe, Halmahera Tengah.(istimewa).

Beritadetik.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Maluku Utara mendesak pemerintah pusat segera mencabut izin tambang milik Gubernur Sherly Tjoanda yang berlokasi di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah.

“Desakan pencabutan izin tambang PT Karya Wijaya milik Gubernur Sherly Tjoanda ini karena tidak mengantongi izin PPKH, izin jetty, dan belum menempatkan jaminan reklamasi pasca-tambang,”tegas Ketua Harian PA GMNI Malut, Mudasir Ishak, Jumat (26/9/2025).

Dia menyebut PT. Karya Wijaya selain beroperasi di lahan seluas 1.145 hektar tanpa izin lengkap, juga terindikasi melanggar UU No 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K).

Bacaan Lainnya

“Larangan ini ikut tertuang dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XXI/2023 yang memperkuat larangan tambang di pulau kecil dan wilayah pesisir, termasuk didalamnya Pulau Gebe,” katanya.

Menurutnya perusahaan yang tidak mengantongi izin lengkap seperti PT. Karya Wijaya, tidak ada jaminan reklamasi pasca tambang, dan juga berpotensi tidak membayar PNBP atau royalti kepada negara.

Tuntut Cabut Izin dan Ganti Rugi

Terkait masalah tersebut, PA GMNI Malut menuntut pemerintah pusat melalui kementerian terkait mencabut izin tambang milik Sherly Tjoanda sekaligus memulihkan kawasan yang dieksploitasi PT. Karya Wijaya di Pulau Gebe.

Menurutnya ganti rugi itu penting untuk revegetasi, rehabilitasi daerah aliran sungai, kerusakan terumbu karang, kerugian sosial ekonomi, hilangnya mata pencaharian, serta dampak kesehatan masyarakat.

“Bukan hanya PT. Karya Wijaya, namun 7 perusahaan lainnya yang ikut beroperasi di Pulau Gebe saat ini dituntut untuk mengembalikan Pulau Gebe seperti sedia kala,” tegas Mudasir.

Gebe “Diperkosa” Perusahaan TambangGebe, salah satu pulau kecil di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, dengan memiliki Luas 224 Km2 Secara geografis. Pulau Gebe ini relatif berada di ujung dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

Saat ini tercatat ada 8 perusahaan tambang yang mengeruk tanah merah (Nikel) di Pulau Gebe. Jumlah perusahaan yang ada meliput, PT. Aneka Niaga Prima, PT. Mineral Jaya Molagina, PT. Smart Marsindo, PT. Mineral Terobos, PT. Karya Wijaya, PT. Anugrah Sukses Mining, PT. Lopoly Mining CDX, PT. Bartra Putra Mulia.(tim/red).

Pos terkait