Wakil Wali Kota Ternate Diduga Makan Gaji Buta, Pemkot Jawab Begini

Ilustrasi Terima Gaji.(Istimewa).
Ilustrasi Terima Gaji.(Istimewa).

Beritadetik.id – Wakil Wali Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Jasri Usman dikabarkan tak lagi berkantor dalam beberapa bulan terakhir. Parahnya lagi Jasri dikabarkan tiap bulan menerima gaji dan tunjangan secara rutin.

Pantauan beritadetik.id, orang nomor dua dilingkup Pemkot setempat nyaris tak terlihat batang hidungnya di Kantor Walikota Ternate dari awal tahun 2023 sampai sekarang.

“Sejak konflik Wakil dengan bapak Wali Kota sampai sekarang ia sudah jarang terlihat masuk kantor, bahkan kegiatan pemerintahan juga sudah jarang ia terlibat,”ungkap sumber di kantor Walikota Ternate saat ditemui, Senin (6/3).

Bacaan Lainnya

Sumber ini menilai sebagai wakil kepala daerah, seharunya Jasri Usman menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, agar menjadi contoh bagi ASN atau bawahan.

Di tempat terpisah, Kabag Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah, Muhammad Faisal Badaruddin dikonfirmasi soal masalah gaji dan tunjangan wakil wali kota tersebut ia mengaku pihaknya aktif membayar.

“Iya, benar setiap bulan Pa Wakil Wali Kota Ternate Jasri Usman aktif terima gaji. Bukan hanya gaji tapi tunjangan dan makan minum juga diterima,”katanya.

Meski begitu, Faisal tak mau membeberkan berapa jumlah besarnya gaji dan tunjangan Wakil Wali Kota Ternate. “Saya lupa jumlah gaji dan tunjangan Pak Jasri, nanti saja kita cek kembali,”ucapnya.

Dirinya manambahkan, dalam kurung waktu dua tahun ini Wawali Jasri Usman hanya memperoleh dua kali perjalanan dinas.

“Pak Wakil kalau tidak salah sudah dua kali terima perjalanan dinas, yaitu kegiatan di Morotai dan kegiatan di daerah Jawa,”tutup Faisal.

Wakil Wali Kota Jasri Usman dikonfirmasi melalui via WhatsApp, dirinya mengatakan bukan lagi urusannya.

“Kalo disetop, setop saja saya tidak ada urusan, kan saya tidak pernah menuntut gaji dan tunjangan saya harus di bayar,”ucap Jasri Usman kepada redaksi beritadetik.id, melalui Via WhatsApp, Senin (6/3).

Ia juga mengaku jangankan menuntut, dalam hal menanyakan gaji dan tunjangan pun dirinya tidak pernah.

“Tanya pun tidak pernah kok, karena saya tidak mencari keuntungan dengan jabatan ini,”ungkap Politisi PKB Malut itu.

Dia bilang kalaupun di kumpul gaji dan tunjungan semuanya untuk menutupi pengeluarannya di Pilwako tidak akan cukup.

“Kumpul gaji saya di pilwako kemarin tidak menutupi, silahkan disetop saja, no problem saya,”katanya.

Tak sampai di situ, dirinya juga bilang SPPD saja tidak pernah gunakan. “Tanya Sekot berulang kali menawarkan SPPD, tapi saya selalu menolak,”sambungnya.

Disentil terkait dirinya jarang berkantor, Jasri meminta hal itu tak perlu dipersoalkan. “Sudah jangan dipersoalkan, berkantor untuk urus apa?,”tutup Jasri.(ian/red).

Peliput : Alfian Hattari
Editor  : Ridho Arief

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *