Komisi III DPRD Halmahera Barat Soroti Pekerjaan Proyek RTH FTJ, Kadis PUPR Bilang Begini

Lokasi proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Festival Teluk Jailolo (FTJ).
Lokasi proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Festival Teluk Jailolo (FTJ).

Beritadetik.id – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Halmahera Barat, Juliche D Baura menyoroti lambannya pekerjaan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Festival Teluk Jailolo.

“Pagu proyek RTH Festival Teluk Jailolo yang dianggarkan melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 19,8 miliar dengan nilai kontrak Rp 19,6 miliar,” katanya.

Juliche menjelaskan progres pekerjaan ini baru mencapai 60 persen yang sudah dilaksanakan oleh pihak rekanan.

Bacaan Lainnya

Keterlambatan pekerjaan proyek tersebut karena tenaga kerja setiap Minggu dilakukan pergantian.

Menurutnya adendum atau perpanjangan kontrak sampai saat ini sudah terhitung 58 hari dari waktu yang diberikan 98 hari.

Selain itu Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, RTH Sasadu Lamo dengan nilai pagu Rp 9 miliar, pemasangan lampu sudah selesai 100 persen.

Dia merincikan untuk pekerjaan gedung Convention Center pagu anggarannya sebesar Rp 11 miliar dengan nilai kontraknya Rp 10,9 miliar sekian.

“Anggaran PEN ini sudah ditransfer 100 persen senilai Rp 208 miliar ke kas Daerah oleh PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI.

Terkait hal ini Kepala Dinas PUPR Abubakar A.Radjak dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengakui keterlambatan pekerjaan RTH FTJ tersebut.

Ia menjelaskan keterlambatan pekerjaan oleh pihak kontraktor karena alat yang dibeli dari luar daerah.

“Alasan kontraktor soal keterlambatan pekerjaan ini karena barang-barang harus dipesan di Surabaya,”katanya.

Kadis lanjut bilang jika pekerjaan di adendum 90 hari, maka pihaknya harus bayar 9 persen dari sisa progres pekerjaan yang ada.

Abubakar mengaku, pihaknya buat skema, jadi dibayarkan sesuai progres pekerjaan.

“Jika si kontraktor bayar denda tidak tepat waktu, maka Aparat Penegak Hukum (APH) sudah bisa masuk,”ujarnya.

“Kalau saya lihat jumlah tenaga kerja yang direkrut untuk pekerjaan RTH itu kurang,”ungkap dia.

Mantan Kadis PUPR Pulau Morotai ini juga menganggap kontraktor yang menangani pekerjaan ini terlalu santai.

“kemarin saya lihat ia mengambil tukang dari Jailolo Selatan terus dia pulangkan lagi, datang satu Minggu kerja terus pulang, jadi pekerjaannya lambat sering ganti-ganti tukang,”jelasnya.

Abubakar juga mengaku, dana PEN dari SMI sudah ditransfer ke Kas Daerah dari 208 miliar sudah masuk ke dinas PUPR Halbar sebesar Rp 147 miliar.(nia/red).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *