Beritadetik.id – Keluarga korban tak terima dengan kesimpulan Polisi terkait hasil Autopsi kematian Nenek Asi Lesi (80 Tahun) yang ditemukan tewas di hutan Gotalamo pada Jumat 17 Februari 2023 lalu.
Wahyu M Hadati anak korban menilai, kesimpulan dari hasil Autopsi yang di ungkap pihak Polres Pulau Morotai tersebut tak sesuai dengan apa yang dialami ibu mereka.
“Kami merasa kecewa ketika mendengar hasil Autopsi ataupun hasil Visum itu disampaikan lewat konferensi pers pada Minggu (6/2),”ucap Wahyu saat ditemui beritadeik.id.
Menurutnya, hasil rekaman video yang diperoleh pihak keluarga, terlihat ada sejumlah luka di bagian tubuh Ibu Asi Lesi yang itu diduga ada kaitannya tindakan kekerasan atau penganiyaan.
“Bagi kami kesimpulan yang diungkapkan itu sangat ganjil dan berbeda jauh dengan apa yang kami lihat di badan ibu kami,”sambungnya.
Wahyu bilang, sempat pertanyakan barang bukti milik korban namun sejauh ini pihak kepolisian belum juga menemukan.
Dia melanjutkan, dalam kasus serupa Polres pulau Morotai harus melakukan investigasi secara mendalam agar mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.
Sebelumnya pihak Polres Kabupaten Pulau Morotai menjelaskan kematian nenek Asi Lesi (80 Tahun) tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
Penjelasan ini disampaikan langsung oleh Kapolres Pula Morotai AKBP Agung Reza Pratidina lewat Konferensi Pers, Minggu (26/2/2023).
Menurutnya, bawah dugaan sementara pada tubuh korban tersebut meninggal dunia lantaran mengalami (Asfiksia) kekurangan udara atau sesak nafas.
Ditanya, terkait luka-luka yang terdapat di bagian lengan, jari dan leher korban. Kapolres menjelaskan hal itu sudah di periksa oleh tim ahli forensik.
“Bahwa luka-luka tersebut ditemukan penyebabnya karena terkena rumput liar,”ucap Kapolres saat didampingi Kasat Reskrim Ipda Muhammad Andi Kurniawan kepada awak media.(ul/red).