Ternate, beritadetik.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemerintah Kota Ternate terus mengawasi aktivitas warga di kawasan Benteng Oranje, Ternate Tengah, Maluku Utara.
“Pengawasan di lokasi Benteng Oranje ini rutin dilakukan untuk mencegah anak-anak di bawah umur yang sering nongkrong mengkonsumsi miras dan menghirup Lem Ehabon,”kata Kasatpol-PP Ternate, Fhandy Mahmud, Sabtu 16 Juli 2022.
Fhandi bilang langkah mencegah sangat diperlukan sebagai upaya pemerintah dalam meminimalisir kasus remaja atau pemuda mengkonsumsi miras dan lem ehabon di ruang publik.
“Saat ini kami beberapa personel Satpol-PP Ternate untuk melakukan pengawasan secara intens di kawasan Benteng Oranje yang menjadi wisata bersejarah,”ucap Fhandi.
Dia menyebutkan langkah menerjunkan anggotanya di lokasi Benteng Oranje ini karena pihaknya beberapa kali menerima laporan dari warga soal anak-anak di bawah umur yang sering miras di area Benteng tersebut.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat terutama pengunjung Benteng Oranje, jika melihat anak-anak yang nongkrong dan konsumsi miras di Benteng ini agar dilaporkan ke petugas kami,”ujarnya.
Sejarah Benteng Oranje
Benteng Oranje didirikan pada tahun 1607 dan awalnya berasal dari bekas benteng tua yang sebelumnya pernah dibangun bangsa Portugis bernama Benteng Melayu.
Lokasinya yang berada di pusat kota membuat benteng ini sangat strategis. Benteng Oranje berada di Jalan Hasan Boesoirie, Ternate Tengah.
Di dalam benteng terdapat beberapa bangunan yang berfungsi sebagai rumah Gubernur Jenderal dan Gubernur VOC, barak prajurit, dan gudang senjata.
Ada pula sebuah prasasti berbahasa Belanda dan dua buah prasasti dalam bahasa Latin, juga beberapa lambang yaitu lambang VOC, lambang berbentuk perisai, dan lambang berbentuk singa.
Bangunan benteng ini terbilang sangat kokoh dan terbuat dari batu bata, batu kali, batu karang, dan pecahan kaca.
Di beberapa sudut, kita bisa melihat meriam asli yang dulu dipakai Belanda untuk menghalau musuh, yaitu Spanyol dan Portugis.(ian/red).
1 Komentar